Bojonegoro.OposisiNews.co.id - Bersih desa atau yang akrab disebut ' Nyadran ' oleh sebagian masyarakat Jawa merupakan tradisi tahunan yang rutin dilaksanakan desa ( wilayah ) untuk melakukan ucapan syukur pada Allah dan mengingat sosok yang merintis berdirinya wilayah / desa yang kerap disebut ' Leluhur '.Tepatnya pada hari Jumat Pahing ,tanggal 30/06/2023 desa Kendung Kec Padangan, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur , merupakan salah satu desa adat yang tiap tahun melakukan Nyadran / Bersih desa dengan mengelar Wayang Kulit . Dalam acara itu terlihat nilai-nilai kerukunan warga tanpa memandang status sosial dan gender sebagai bukti Negri Adi Luhung , Tata Tentrem Kerta Raharjo.
Dalam melaksanakan kegiatan itu tersirat rasa bangga dan antusias pada warga desa mulai dari Pengalangan dana ( iuran ) dan menyiapkan makanan , karena acara Nyadran / Bersih desa Kendung sempat vakum 3 tahun dampak pembatasan sosial akibat pandemi Covid 19 . Untuk melampiaskan kegembiraan itu Pemdes Kendung bersama warga baru kali pertama mengelar bersih desa secara meriah semenjak pandemi.
Ritual demi ritual ( acara ) mulai dari membersihkan tempat yang diyakini sebagai tempat leluhur desa ( Keramatan ) dan sedekahan hasil bumi merupakan tradisi turun temurun dilaksanakan secara tertip dibawah bimbingan pemuka masyarakat ( tokoh adat ) untuk berdoa, memohon kepada Allah yang maha kuasa agar di berikan kemudahan, segala urusan dan hasil panen yang melimpah, dijauhkan dari segala macam marabahaya, serta diberi kesehatan dan ketentraman desa.
Dengan adanya kegiatan ini , masyarakat desa Kendung bersepakat untuk menyuguhkan kesenian wayang kulit siang dan malam dimana pada siang hari di ditempatkan depan sendang gede, dengan dalang Ki wangsit winursito dengan lakon "sri muleh"Begitu pula pada malam hari kesenian wayang kulit, ditempatkan samping balai desa Kendung .
Pada malam hari kesenian Wayang kulit tersebut mengangkat tema lakon, " Kumbo karno gugur " bersama Ki dalang Sigit Ariyanto. dari Rembang .
" Wayang kulit salah satu kesenian budaya Jawa yang selalu dipesankan ( diwejangkan ) oleh para tokoh masyarakat , tokoh adat pada warga masyarakat desa Kendung untuk tetap melestarikan dan menjaga tradisi dan budaya desa kita , ungkap Kades Kendung Pujiono .
Acara bersih desa Kendung dihadiri oleh orang nomor 1 di kabupaten Bojonegoro, Anna Mu'awanah berserta rombongan forkompincam Kecamatan Padangan dan Akd(Asosiasi kepela desa)Padangan sebagai bentuk rasa sukur masyarakat atas nikmat yang telah di berikan Allah SWT, kepada warga desa setempat.Walaupun keadaan sudah beransur baik dan normal seperti sedia kala akan tetapi dari pihak panitia penyelenggara nyadran /sedekah bumi selalu mengingatkan kewaspadaan terhadap covid 19 dan selalu menjaga kesehatan.
(Ksl why. .)
0 comments:
Posting Komentar