Muara Enim ,OposisiNews.Co.Id – Proyek pembangunan gedung Dinas Pemuda Dan Olahraga Muara Enim yang bernilai hampir 3 miliyar rupiah yang dikerjakan oleh CV Cahaya Kontraktor , diduga bermasalah dan syarat kolusi . Kamis (11/12/22)
Proyek yang dibiayai oleh sumber dana APBD TA 2021 , Pembangunan gedung Dispora disinyalir tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pekerjaan gedung kantor dispora tersebut sering tersendat, mulai dari pembuatan pondasi, slot (penahan tanah) dan lainnya.
Hal tersebut terlihat dari pengerjaan proyek yang acak-acakan , tidak terpasangnya dinding seng pagar dan alat pelindung diri ( APD ) yang tidak di pakai oleh perkerja proyek tersebut selain Deresikit sehingga matrial hanya di tutupi terpal.
“Kendala hanya uang ( termin anggaran ) yang kurang lancar, dampaknya pekerjaan , pembayaran tukang dan petugas jaga proyek , semuanya jadi tersendat ,” cetus Rizki Direktur CV. CK.
Sementara PK proyek , Hr dan Ir dibayar oleh Vendornya secara mingguan berupa uang makan dan selanjut tidak pernah lagi dibayar.
Tidak hanya itu, menurut informasi yang didapat proyek bangunan Kantor Dispora ini dimenangkan oleh Perusahaan Akai namun diindikasi hanya sekedar pinjam bendera, sementara H.A yang mengerjakan proyek tersebut diduga telah di Black list dampak banyaknya proyek yang dikerjakan tahun 2021 tidak selesai.
Dari kejadian itu banyak tudingan miring yang dialamatkan pada salah satu oknum Pokja ULP Muaraenim , Akhirudin, S.Pd Sebagai Ketua POKJA Lelang yang melaksanakan Proses Tender Gedung Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Muara Enim diduga telah melakukan kolusi dan memanipulasi bendera peserta lelang untuk memenangkan tender proyek Gedung Dinas Kepemudaan dan Olahraga tersebut pada H.A.
“PPK sudah melayangkan Surat Pembatalan ke ketua pokja untuk mengkaji ulang proses tender Gedung Dinas Kepemudaan dan Olahraga, akan tetapi pokja tetap bersikukuh dan mengelak, dengan berbagai alasan agar CV.Cahaya Kontraktor Tersebut tetap memenangkan Tender Tersebut," terang Yayan selaku PPK.
Lanjut Yayan , " Karena proyek ini, saya sempat dipanggil beberapa kali terkait proyek Dispora yang dikerjakan oleh H.A bahkan saya sempat dipanggil kepolisian Sumatera Selatan untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
" Saya telah memberikan surat SP (surat peringatan) 1 dan rencana pada tgl 13/12 ( Hari senin ini) di lanjutkan SP 2 kepada kontraktor mengingat pekerjaannya terbilang lambat padahal uang muka sudah dicairkan supaya pekerjaan gedung kantor dispora lancar ", imbuh PPK.
Carut Marut tender proyek Dispora di Kabupaten Muaraenim yang blunder dan memicu bola panas sudah sewajarnya pihak pemerintah daerah dan APH turun kebawah untuk melakukan investigasi , penyidikan dan menghentikan proyek tersebut sebab di khawatirkan akan menimbulkan Insiden .
Terpantau dilapangan situasi , kondisi dan capaian pekerjaan sekarang minim, bisa dikatakan tidak akan selesai dengan tepat waktu mesti ditambah alat berat, mesin cor (molen) karena sering tidak beroperasi karena kehabisan bahan bakar , sementara uang belanja menunggu dari H.A sebagai Vendor. Kamis, (11 /12)
Sementara itu Ketua Pokja ULP yang melelang paket Dispora th 2022 Akhyarudin saat di mintai penjelasan yang diduga telah memenang paket Dispora CV Cahaya Kontraktor , membantah kalau ikut mengatur dalam proses pelelangan paket Dispora , " Saya tidak tahu kalau yang mengerjakan proyek CV.CK setahu saya Akai " kata ketua Pokja ULP Muaraenim . ( PRL )
Reporter. Parlin
0 comments:
Posting Komentar