Tuban.OposisiNews co id - Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, dimana peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian Pengabdian dan Jurnalistik (P2J) Universitas Bojonegoro berkesempatan untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul "Membentuk Generasi Muda yang Unggul Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045" di Desa Bulurejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Guna mensukseskan kegiatan pengabdian, salah satu kelompok UKM P2J melakukan pendekatan dengan siswa/siswi di SDN Bulurejo 2 untuk merealisasikan Tema yang diangkat tersebut.
Saat melakukan kegiatan pengabdian salah satu dari anggota kelompok P2J melakukan wawancara terhadap Kepala Sekolah SDN Bulurejo 2 , Qomaruddin. Setelah melakukan kegiatan wawancara dan berbaur dengan para siswa ada beberapa hal yang menjadi sorotan.
Pertama adalah kemampuan menghafal surah dalam Al-Qur'an dan beberapa hal yang berkaitan keagamaan dapat dikatakan unggul untuk sebuah sekolah negeri yang biasanya terfokus pada pelajaran umum, selain itu adalah Penerapan Kurikulum Merdeka yang belum diterapkan pada semua kelas dan diterapkan di kelas 1- kelas 4. Belum diterapkannya Kurikulum Merdeka di semua kelas ini dikarenakan ada beberapa aspek yang belum mendukung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Bulurejo 2 bahwa penerapan Kurikulum Merdeka belum optimal karena pada saat ini Penerapan Kurikulum Merdeka di SD seluruh Kecamatan Rengel masih berfokus pada SD Inti dan SD Bulurejo 2 .
Selain dari alasan belum diterapkannya Kurikulum Merdeka yang hanya berfokus pada SD inti, faktor dari tenaga pendidik juga mempengaruhi. Berdasarkan informasi yang didapat Tenaga Pendidik masih melakukan adaptasi dengan kurikulum yang baru serta kurangnya tenaga pendidik yang menyebabkan Tenaga Pendidik kewalahan menangani 6 kelas sehingga para siswa kurang diperhatikan dalam penyampaian materi. Fakta tersebut didukung oleh salah satu seorang siswa yang mengemukakan bahwa banyaknya tugas namun kurangnya penyampaian materi dari Tenaga Pendidik.
" Dengan adanya Kegiatan Pengabdian Masyarakat di SDN Bulurejo 2 sangat membantu para tenaga pendidik dalam hal kegiatan belajar mengajar di sekolah ," tutur Qomaruddin Kepala Sekolah SDN Bulurejo 2 ketika acara penutupan.( why).
0 comments:
Posting Komentar