Email : oposisi2015@gmail.com... Pusat : Jl. Hayam Wuruk, No 79, Kota Kediri...Sekretariat : Jl. Trunojoyo, Gg. Mayang, No 1/20, Ngawi, Jawa Timur
Home » » Pray For Stadion Kanjuruhan Malang

Pray For Stadion Kanjuruhan Malang

Written By BBG Publizer on Minggu, 02 Oktober 2022 | 14.41


Malang , OposisiNews.Co.ID -
Perhelatan Liga 1 PSSI yang mempertemukan Derbi Jawa Timur antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan Malang telah terjadi tragedi terbesar sepanjang persepakbolaan di Indonesia yang memakan ratusan korban jiwa baik dari petugas kepolisian dan Sporter Aremania , Sabtu 01/09/2022.

Kerusuhan terjadi pasca ditiupnya peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan skor Persebaya Surabaya kebobolan 2 gol dan Arema FC kebobolan 3 gol , usai laga para suporter berjuluk Aremania mulai memanas setelah para pemain Arema FC dan Ofisial mendatangi tribun untuk mengucapkan permintaan maafnya kepada Aremania.

Usai para pemain meminta maaf, salah satu  suporter dan secara spontan diikuti Sporter yang lainnya di beberapa titik mulai memanjat pagar pembatas dan blokade petugas keamanan memasuki area dalam stadion karena diduga tidak terima Tim Kesayanganya Singo Edan di kalahkan dikandang sendiri oleh Bajol ijo . 

Kekalahan kali ini merupakan kekalahan pertama selama 23 tahun Arema FC vs Persebaya di stadion kanjuruhan dan merupakan kali pertama Persebaya Surabaya mampu menumbangkan Arema di kandangnya dengan skor 3-2 yang disaksikan sekitar 40 ribu penonton .

Beberapa petugas mulai bergerak untuk mengamankan dan menghalau Sporter Singo Edan yang mulai masuk lapangan dan bergejala anarkis hendak menyerang pemain , petugas dan merusak fasilitas stadion , namun kondisi justru tidak kondusif sehingga petugas berusaha mengamankan dengan cara yang cukup signifikan.


Upaya petugas untuk memukul mundur Sporter Aremania dari tengah lapangan yang semakin anarkis dengan seprotan gas air mata dan Tim K9 menjadi detik - detik awal terjadinya tragedi Stadion Kanjuruhan , ratusan suporter yang mencoba menghindar dari gas air mata justru terjebak di pintu keluar stadion .

Kerusuhan terjadi cukup lama karena para suporter berusaha keluar stadion melalui pintu 10 dan 12 untuk menyelamatkan diri , akibatnya terjadi penumpukan suporter dan memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut itu terjadi , Petugas medis yang terbatas sehingga beberapa petugas dan awak media yang meliput kewalahan untuk menolong korban , bahkan sempat terekam pemain yang mengendong korban menuju tepi lapangan.

Kerusuhan terus meluas dan berlanjut diluar stadion Kanjuruhan , Sporter semakin anarkis merusak apa yang ditemui termasuk membakar sejumlah kendaraan taktis polri dan kendaraan umum yang berada dilokasi luar stadion .

Dari data yang dihimpun awak media , korban meninggal terjadi akibat Sporter sesak nafas berdesakan keluar stadion dan terganggu penglihatannya akibat terkena gas air mata dampaknya korban berjatuhan tidak bisa melihat dan terinjak . Kematian korban kebanyakan tubuhnya berwarna biru kekurangan oksigen dan gagar otak .

Sebanyak 127 korban meninggal dan 180 korban dengan luka berat dan ringan di evakuasi di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang .

Pada Pres Conference di Polres Malang Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan , " Sebanyak 34 penonton ( Sporter ) meninggal ditempat dari total 127 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya , dua di antaranya anggota Polri dan sementara 180 orang dalam proses perawatan dan penyembuhan oleh tim medis di beberapa Rumah Sakit di Kabupaten Malang  ". Minggu (2/3/2022) dini hari.

Selain menimbulkan korban jiwa , Tragedi Stadion Kanjuruhan juga menyebabkan kerugian materi , seperti Vidio Tron Stadion Kanjuruhan , Pagar Penoton , Kursi Penonton , Kendaraan Dinas Polisi dan kendaraan Umum yang dirusak dan dibakar masa ( Sporter ) .

"Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas Polri , diantaranya Mobil Brimob , Patroli , K9 dibakar sisanya mobil pribadi," tegas Kapolda Jatim .

Lebih lanjut, Irjen Nico Afinta menyakini tindakan yang dilakukan petugas termasuk penembakan gas air mata dilakukan karena anarkis suporter yang membahayakan keselamatan pemain , tim ofisial , petugas dan Sporter lainnya ,  " kami akan menindaklanjuti dan kami mengucapkan belasungkawa pada keluarga korban , kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terulang tragedi ini ," tutupnya.

Sementara Bupati Malang , Drs H.M Sanusi M.M didampingi Wabup Malang dan Ketua DPRD Malang pada Press Conference mengungkapkan , sangat menyesalkan , prihatin dan menyangkan tragedi yang terjadi dan berharap menjadi tragedi terakhir di persepakbolaan Indonesia .

" Atas kejadian itu , Pemkab Malang melibatkan semua armada ( 40 ambulance ) dan Tim gabungan untuk mengevakuasi korban meninggal dan luka-luka di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang " , kata Bupati. 

" Untuk biaya korban baik meninggal dunia dan luka-luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit di kabupaten Malang akan dibiayai penuh oleh Pemkab Malang " , terangnya.

Sementara dari data yang terhimpun awak media OposisiNews hingga hari ini , korban meninggal bertambah 3 orang dengan total korban meninggal 130 orang . ( Red** )

Share this article :

0 comments:

OPOSISI VERSI CETAK


OPOSISI ADVERTISE




CHANAL YOUTUBE

OPOSISI RECENT POST

    Oposisi Arsip