Ngawi .OposisiNews.Co.Id - Pasca naiknya BBM secara signifikan di bulan Agustus 2022 dan pembatasan serta ketatnya pengawasan adminitrasi pembelian BBM jenis subsidi seperti Pertalite sangat berdampak pada perekonomian masyarakat khususnya yang berpenghasilan dibawah rata-rata UMR dan gaptek teknologi digital .
Wacana pemerintah bakal mengalihkan transportasi dan kompor LPG berbasis tenaga listrik semakin menjadikan gusar sebagian Masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Efek domino dari wacana pemerintah yang berbasis listrik , secara langsung rakyat akan bergantung pada penyediaan daya dari Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) yang tentunya akan dibarengi dengan naiknya kontribusi ( tarif ) dasar listrik yang dilakukan oleh PLN.
PLTS , Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebagai solusi tepat guna masa depan yang ramah lingkungan menjadikan pilihan yang akhir-akhir ini menjadi trending topik dikalangan masyarakat untuk tidak bergantung pada PLN.
Pailot projek pembangunan stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Ngawi mulai dikerjakan di desa Widodaren kecamatan Widodaren. . Pembangunan stasiun pembangkit listrik tenaga surya ini dipelopori langsung oleh Kepala desa Widodaren , Woko yang dikerjakan oleh Hasim warga dusun Kedungprahu Widodaren yang berprofesi Pekerja servis electro , perakit PLTS dan juga pengurus NU Widodaren .
" Benar , tahun ini saya merintis pembangunan stasiun PLTS yang sementara hanya terfokus untuk pemenuhan kebutuhan listrik keluarga , pribadi . Tentunya semua anggaran menjadi beban saya pribadi ", ujar Woko.
" Harapan saya selaku Kepala desa , pengunaan PLTS bisa diaplikasikan secara umum di masyarakat karena banyak dampak positif yang dirasakan warga , seperti abunemen listrik yang tidak terus menerus menjadi beban masyarakat , ramah lingkungan, minimnya kabel tegangan tinggi dilingkungan sebagai salah satu penyumbang terjadinya kebakaran rumah karena konslering listrik " , imbuhnya.
Lanjutnya , Mudah-mudahan pemerintah segera memberi payung hukum pemanfaatan PLTS secara umum . Jika ijin dan payung hukumnya sudah jelas secara pribadi saya akan bangun PLTS di Kantor desa Widodaren untuk umum , bisa dimanfaatkan untuk pengisian daya listrik kendaraan listrik dan cas hp secara umum dan GRATIS.
Ditemui Awak Berita OposisiNews di lokasi perakitan komponen PLTS , Hasim sambil merakit Infelter listrik tenaga surya , alat pengubah arus DC - AC .menjelaskan ," Inferter yang dibangun dengan daya 2000 power pik ini akan menghasilkan listrik 900 kWh dengan arus yang konsisten , cukup untuk kebutuhan listrik keluarga "." Sementar untuk biaya pembangunan 1 buah PLTS berdaya 2000 power pik kurang lebih membutuhkan dana berkisar 25 juta - 30 juta dan bisa dimanfaatkan kurang lebih 25 tahun ", kata Hasim.
Ia juga menambahkan , " Pemanfaatan PLTS sangat banyak manfaatnya selain menekan biaya abunemen dan ketergantungan pada PLN , arus yang dihasilkan lebih stabil dampaknya alat elektronik akan lebih awet tidak mudah rusak jika diaplikasikan untuk pelayanan masyarakat maka tidak ada alasan pelayanan masyarakat terganggu akibat listrik padam ". ( Red** )
0 comments:
Posting Komentar