Lemahnya Pengawasan Dan Saksi Adminitrasi Rekanan Semakin Nekat Abaikan APD

Ngawi , OposisiNews .Co.Id - Tidak dipungkiri dunia kontruksi Negri + 62 semakin parah khususnya penerapan Alat Pelindung Diri ( APD ) yang telah dianggarkan dan tertuang dalam kontrak kerja untuk keselamatan pekerja.

Tragis , Proyek Sekretariat daerah Pemkab Ngawi jenis pekerjaan Rehap gedung sekda dengan nomor kontrak 027/5701/404.3103.2/2022 dengan nilai pagu kontrak anggaran Rp 412.866.506,93 sumber anggaran DAU 2022 yang dikerjakan 90 hari oleh CV Wahyu Abadi , jelas mengingkari dari kontrak kerja terkaid APD.

Proyek Rehap gedung sekda Ngawi yang dikerjakan di lingkup Pemkab Ngawi dengan terang-terangan dan disengaja tidak menerapkan pemakaian APD tanpa ada rasa takut , canggung atau menghargai adanya lembaga pengawas ' Inspektorat ' bak pepatah Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang pantai nampak jelas . 

Dari keterangan salah satu ASN Pemkab Ngawi yang enggan disebutkan namanya mengatakan , " Sebenarnya untuk APD termasuk dalam isian kontrak kerja , otomatis teranggarkan . Soal rekanan sengaja atau lalai hal ini menjadi kewenangan inspektorat untuk mengingatkan karena satu hari tidak mengenakan APD akan menjadi temuan tanpa peduli alasan rekanan dan imbasnya sangsi adminitrasi pada rekanan ".

Dihubungi melalui telpon selulernya direktur CV Wahyu Abadi , Iwan mengatakan , " Terkaid APD kami sudah menggarkan bahkan sudah kita belanjakan sayang justru disembunyikan oleh para pekerja , memang kadang-kadang pekerja tidak mau mengenakan jika tidak ada pengawas di lokasi kegiatan " 

Disinggung terkaid papan transparasi anggaran yang tidak terpasang ditempat semestinya hanya disandarkan pada pintu kantor Pemda  , rekanan menjelaskan , " sementara bor memang belum dipasang pada tempatnya karena baru saja dibongkar dari taman . Insyaallah secaparnya akan kita benahi ". ( Red ** )