Tulungagung,oposisinews.co.id - Peredaran minyak goreng dipasaran umum semakin sulit ditemukan di pasaran, sejak pemerintah menetapkan harga di level Rp 14.000,00- per liter.kini minyak murah hanya ditemukan di ritel besar.
Salah satu pedagang di pasar Ngemplak Tulungagung , Kariyanto mengeluh terjadinya kelangkaan minyak goreng murah. Bahkan ironis masing- masing konsumen untuk membeli minyak goreng disyaratkan membawa kartu tanda penduduk (KTP) dengan pembatasan pembelian hanya 1 kemasan per 1 liternya per konsumen.
Kariyanto mengatakan ," Sudah beberapa hari ini minyak goreng di daerah Tulungagung sangat langka bila ada pun harganya juga sangat mahal Rp 18.000,00-per liter.karena kebutuhan sehari-hari tetap kami beli karena tidak ada pilihan lain itupun dapatnya susah mengantri setengah hari banyak waktu yang terbuang ", dia berharap pemerintah benar- benar memperhatikan rakyat di kalangan bawah jangan menggambil keputusan yang ujung-ujungnya rakyat semakin sengsara.
Sementara dari sumber yang dihimpun awak berita OposisiNews , Nurlaili Kabid Dinas Perdagangan bidang perindustrian dan perdagangan di kabupaten Tulungagung mengatakan , " Kami harap pemerintahan pusat segera menindak lanjuti terkait kelangkaan minyak goreng di propinsi Jawa timur ".
Masih menurut Nurlaili , semua distributor di wilayah kami khususnya di wilayah Tulungagung yang datang di kantor semua cenderung mengeluh dengan kebijakan pemerintah menetapkan harga di level Rp 14.000,00- , alasan para distributor beli/ kulakan harganya sudah mahal kalau jual murah dengan harga yang di tetapkan pemerintah dipastikan distributor akan gulung tikar , ujarnya.
" Sebagai antisipasi tidak berdampak fatal untuk distributor , sebagian distributor meminta ijin kepada dinas perdagangan untuk menstop dulu penjualan minyak goreng yang ada di distributor bukan ber maksud menimbun barang tapi para distributor berharap dan menunggu keputusan dari pemerintah karena distributor minyak goreng sudah mengajukan ke pabrik juga di tolak dikarenakan pabrik sendiri juga menunggu Jawaban dari kementrian perdagangan itu pun belum ada jawaban", imbuhnya.
Nurlaili juga berharap dari Disperindag provinsi Jatim segera membantu mengatasi kelangkaan minyak goreng di Jatim.(DD).
.
0 comments:
Posting Komentar