Ngawi , OposisiNews .Co.Id - Mutu bangunan dan kwalitas kontruksi di kabupaten Ngawi dari era ke era yang dikerjakan sebagian rekanan lokal tidak juga menunjukkan kebaikan , diduga praktek upeti yang lebih akrab dikatakan Prosentase yang dialamatkan pada OPD yang menaungi masih menjadi budaya.
Bahkan saat pembangunan yang dikerjakan rekanan tidak menghasilkan pekerjaan yang maxsimal , KPA/PPK kegiatan proaktif memberikan tanggapan akan kejadian itu seperti pembangunan kontruksi talud dan bronjong di Kelurahan Pelem ,Kabupaten Ngawi.
Menanggapi putusnya talud dan bronjong di kelurahan Pelem , Dwi Berce ( KPA ) mengucapkan trima kasih telah memberikan informasi dan akan segera menghubungi pelaksana pembangunan talud / bronjong.
" Infonya dari rekanan hari Rabu akan dibenahi , masih nunggu tukang dan tenaganya " terang Dwi Barce.
Pembangunan talud dan bronjong yang dibiayai APBD TA 2021 Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman senilai Rp 66.895.675 dengan nomer SPK 050/01.16.20/404.104/2021 yang dikerjakan PT.Palupi Group , kondisi badan tanggul putus yang diduga dampak minimnya perbandingan material adonan ( semen , pasir ) dan besi kerangka kontruksi tanggul .
Warga sekitar lokasi berinisial TN yang enggan nama disebutkan mengatakan , " Sejak dimulai pembangunan talud hampir tidak pernah nampak batang hidungnya pengawas dari Dinas , minimnya pengawasan dan mutu material adukan serta pengunaan kerangka talud menyebabkan putusnya talud , saya yakin mesti dibenahi oleh rekanan dijamin tidak berumur panjang talud itu karena sejak awal pengerjaan sudah bermasalah ".Dihubungi Fia telpon selulernya direktur PT Palupi Group , Adi Palupi mengatakan ." Pembangunan talud masih tahap pemeliharaan 1 bulan , secepatnya akan kita benahi dan retaknya bangunan atas talud sudah hal biasa ".
" Yang Penting harus dibenahi , jika dibiarkan pasti kita ( PT . Palupi Group ) akan terkena sangsi berupa denda ", imbuhnya. ( Yd,Red**)
0 comments:
Posting Komentar