Kediri, OposisiNews.Co.Id -Proyek Jaringan Internet Desa Badal Pandean kecamatan Ngadiluwih kabupaten Kediri diduga Siluman , Senin - 21-06-2021.
Program pengadaan JID di Desa Badal Pandean menuai pro dan kontra dari masyarakat. Pasalnya pra pengadaan adanya proyek JID tidak ada sosialisasi ke warga desa oleh pemdes Badal Pandean dan rekanan bahkan pada pelaksanaannya tidak ada papan kegiatan di lokasi kegiatan / desa.
Dari keterangan salah satu perangkat desa badal Pandean , " Memang sempat mengejutkan karena 2th yang lalu ada pengajuan pembangunan plesengan atau saluran Air yang belum terealisasi dampak Recofusing anggaran desa untuk penanganan wabah Covid 19, namun tiba - tiba pihak desa merealisasikan proyek Jaringan Internet Desa yang rencana akan ditangani oleh BUMDES Badal Pandean yang Notabene Mati Suri sementara hingga saat ini belum ada rapat pihak desa dan pengurus dan Anggota BUMDES untuk mengefektifkan BUMDES kembali ".
" Untuk sementara proyek jaringan internet atau wifi desa dirasa kurang pas untuk di laksanakan karena masih banyak kegiatan desa yang lebih urgen ", ujar perangkat desa Badal Pandean.
Karena minimnya informasi dan sosialisasi adanya proyek JID tak pelak banyak menimbulkan tanya pada warga desa Badal Pandean terkaid sumber anggaran proyek JID.
Dari informasi warga yang enggan namanya untuk tidak dikorankan menuturkan , Terkaid pelaksanaan JID pemberitahuan pelaksanaannya tanggal 1 juni 2021,terus tanggal 14 juni 2021 muncul surat undangan MUSDES guna penetapan harga Jaringan Internet Desa.
"Sebelum proyek berjalan , hasil rapat tersebut juga belum ada kata sepakat terkait harga atau iuran wifi tersebut karena ada anggota BPD yang keberatan atau kurang setuju terkait harga wifi yang dijual oleh BUMDES ," Ungkap warga Badal Pandean.
" Kalau memang jaringan wifi buat membantu masyarakat sementara hingga saat ini masyarakat belum bisa memasang hanya diperuntukan / dikhususkan untuk perangkat desa , ini sangat tidak benar bahkan cenderung terjadi pembohong publik jika proyek ini benar-benar dibiayai oleh Dana Desa ", ujarnya.
Lain halnya yang diungkapkan ,AS (38th) warga setempat mengatakan, saya sempat bingung tiba-tiba ada surat undangan desa atas nama saya dan dikasih tambahan BUMDES padahal saya tidak pernah tahu dan ditunjuk sebagai anggota BUMDES dan saya tidak pernah merasa menjadi anggota BUMDES.
Dari keterangan F (45th) pada awak media OposisiNews , Pembangunan Jaringan Internet Desa ini bantuan dari mentri bukan uang anggaran dari pemerintah ini bantuan dari pusat yang diwujudkan barang dan menjadi aset desa. Dan proyek JID menghabiskan anggaran 235jt.
Sementara hasil kompirmasi beberapa Awak Media & LSM GMAS Di kantor desa dan ditemui langsung oleh Kades Badalpandean menerangkan , memang ada program proyek tersebut dan belum ada kesepakatan terkait iuran bulanan untuk pembayaran Wi-Fi tersebut. ( WD )
0 comments:
Posting Komentar