Bojonegoro.OposisiNews- Carut marut pemanfaatan dana desa yang diduga tidak transparan di desa Jumok kecamatan Ngraho kabupaten Bojonegoro memancing tokoh masyarakat menginformasikan pada awak media kondisi desa yang dianggap amboradul dan syarat bau korupsi perangkat desa Jumok.
Ratusan juta bahkan Trilyunan Anggaran dari pemerintah pusat untuk desa tiap tahun di harapkan mampu untuk kemaslahatan warga desa berbanding berbalik dengan harapan warga . Diduga dana desa Jumok dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat individu / perorangan dan jauh dari keterbukaan ' transparasi ' pada warga desa Jumok.
Dengan sikap tertutup pemerintah desa Jumok dalam pemanfaatan anggaran desa yang tidak tertera di infografis APBDes Jumok ,menimbulkan tanya warga terkaid pemanfaatan dana desa ditempatkan untuk kegiatan infrastruktur atau kegiatan lainnya . Atas dasar kondisi itu warga gerah dan mencoba menginformasikan pada awak media untuk bisa membantu menginformasikan kondisi desa Jumok pada pemerintah khususnya Pemkab Bojonegoro.
Menurut keterangan salah satu warga desa Jumok berinisial Cln yang enggan namanya dipublikasikan pada berita OposisiNews mengatakan , Kesan amboradul pemanfaatan dana desa Jumok memang sempat menjadi pergunjingan / trending topic ditiap warung di kampung/ lingkungan. Pasalnya baru-baru ini warga RT 24 meminta untuk pengadaan penerangan jalan yang telah di disampaikan kepada perangkat desa setempat, kesannya diacuhkan , akhirnya Ketua RT setempat berinisiatif berswadaya ( patungan / urunan ) untuk penerangan jalan pada warga mampu dan penerima Bansos sebesar Rp 100 ribu / penerima Bansos.
Lebih Ironi oknum pamong desa Jumok tidak segan untuk meminta bahan urukan atau pedel kepada warga yang sedang membangun rumah pribadi beralasan untuk mengurug / normalisasi jalan desa.Salah satu warga pada berita OposisiNews menyampaikan harapan , " Sudah semestinya pemerintah desa Jumok bisa mengambil langkah bijak dengan mengedepankan transparan guna menampik isu-isu negatif warga yang dialamatkan pada Pemdes Jumok , langkah transparan itu harus secepatnya diterapkan jangan menunggu bola api semakin melebar dan membesar " , katanya ( WHY )
Reporter . Wahyu
0 comments:
Posting Komentar