![]() |
Add. Bupati Tulungagung Bersama Forkopimda Saat Mengikuti Prosesi Jamasan Tombak Kanjeng Kyai Upas |
Acara siraman/jamasan Tombak Kyai Upas ini dilaksanakan pada tanggal 16 bulan suro, yang pada penanggalan Jawa tahun ini jatuh pada hari jum’at pon. (04/09/2020).
Dalam prosesi siraman yang digelar dengan menggunakan berbagai macam sesaji serta diiringi Gending Monggang, acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M., dan Anggota Forkopimda serta pimpinan OPD lingkup Pemkab Tulungagung.
Menurut Ketua panitia kegiatan, Drs. Bambang Ermawan, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, tujuan di laksanakan acara tersebut untuk mengembangkan nilai-nilai tradisi budaya para leluhur yang adiluhung.
"Melestarikan kekayaan tradisi budaya di kabupaten sebagaimana yang tertuang dalam pokok pikiran kebudayaan daerah, serta mewujudkan program nasional yaitu memajukan kebudayaan," paparnya.
Dalam sambutannya, Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M., mengatakan bahwa, prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas pada tahun ini dilaksanakan dalam masa Pandemi covid 19.
"Untuk itu anjuran protokol kesehatan hendaknya selalu kita patuhi,"ucapnya.
Selanjutnya Bupati mengajak kepada seluruh undangan yang hadir, supaya bersama berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Tulungagung tetap Kondusif, aman serta terhindar dari segala mara bahaya dan semakin sejahtera.
"Sekaligus ungkapan syukur atas anugrah Tuhan yang telah di berikan kepada kita," tuturnya.
Pada siraman kanjeng Kyai Upas ini selalu disertai dengan perlengkapan sesaji berupa Tirta Nawa yaitu air dari sembilan mata air (Air Panguripan dari Goa Tritis, Air bilik tengah, Air buntut, Air tempuran, Air Gotehan, Air kelapa, Air Sumur, Air Deresan Randu dan Air deresan Pisang) serta mengikut sertakan Ayam Sapta atau tujuh macam ayam jantan yaitu Mas Kumambang, Rajegwesi, Ayam Cemani, ayam putih mulus, ayam walik, ayam tulak, dan ayam biasa.
Acara yang dilakukan rutin setiap tahun pada bulan Suro ini untuk membersihkan bilah tombaknya dengan panjang bilah kurang lebih 35 Cm, dengan ciri-ciri didalam bilah tombak bagian bawah ada tulisan hijaiyah/arab dari emas bertuliskan lafal Allah – Muhammad. ( Ag.P)
Pewarta : A.purnomo.
0 comments:
Posting Komentar