Blora.OposisiNews.Co.Id -Program bantuan sosial untuk warga terdampak pandemi Covid-19 tersebar di Kabupaten Blora Jawa Tengah banyak meninggalkan luka pada masyarakat miskin yang tidak terkafer bantuan.
Dari pantauan berita.OposisiNews tidak sedikit warga yang ber-ekonomi sejahtera terakses bantuan dampak Covid 19 sementara warga miskin terdampak Covid 19 justru terlupakan . Akibatnya muncul kecemburuan akan kesenjangan prilaku pada pemilik kebijakan yang dianggap lelai berpihak pada warga miskin bahkan terkesan terjadinya praktek Nepotisme antara pemilik / pelaksana kebijakan dengan penerima .
Terjadinya salah sasaran pemberian bantuan pada warga yang ber-ekonomi bagus ( kaya ) mengusik salah satu pengiat sosial di wilayah Cepu gerah dan melakukan investigasi .”Mudah mudahan tidak ada unsur urusan pribadi “Ucapnya.
Adanya indikasi salah sasaran ( disengaja ) oleh oknum pendataan bantuan Covid 19 sudah acap kali mewarnai halaman media sosial , online , cetak dan Elektronik disejumlah tempat ditanah air tidak hanya di Kabupaten Blora , namun tidak sedikit oknum pendataan bantuan Covid yang bergeming dari pemberitaan media.
Aneh ,Kementerian Sosial yang menyediakan empat macam bansos dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memakan anggaran Rp 64,67 triliun.Ditambah dua macam bansos yang masing-masing disediakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,Hingga Total untuk Penanggulangan Covid 19 dari pemerintah pusat senilai 695,1 trilyun yang belum terserap maksimal,Dengan dukungan anggaran yang besar, alih-alih berjalan lancar justru distribusi bansos ini dirasakan banyak menimbulkan pergolakan rakyat ditingkat bawah.
Salah satu gagalnya bantuan bansos Covid 19 menurut salah satu aktivis sosial Cepu , Dwi di sebabkan, tiap-tiap bansos itu didistribusikan oleh kementerian dan pemerintah daerah tidak ada kepaduan dalam jadwal distribusinya bahkan Nama penerima bantuan-pun baru diketahui perangkat desa dan RT/RW saat bansos didistribusikan sehingga mempersulit antisipasi distribusi bansos yang tidak tepat sasaran.
"Salah sasaran bansos kepada orang kaya ( ekonomi cukup/lebih ) tidak hanya terjadi di kota, tetapi juga di desa. Hampir sebagaian besar Desa di wilayah Kabupaten Blora ditemukan Keluarga yang sebenarnya memiliki Hak sebagai Keluarga Penerima Manfaat ternyata tidak menerima ", imbuh Dwi.
Sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa untuk pendataan untuk terus dilakukan karena dipastikan pendataan masih kurang valid dan diharapkan warga miskin yang berhak menerima bansos jangan sampai yang terlewatkan.
Seperti contoh yang terjadi di Kota Blora,tepatnya di wilayah Kelurahan Bangkle di Kecamatan Kota Blora Kabupaten BLORA,Mbah karsi Seorang Janda Tua penjual Warung Makan Kecil kecilan yang terlupakan dari Bantuan dampak Covid 19 . " Kula gak tahu entuk bantuan pak” ( saya tidak pernah mendapat bantuan ) Ujar Karsi pada Awak OposisiNews.
Mbah Karsi yang tinggal dan ikut anaknya menempati kontrakan rumah yang beralamat di Rt 01 Rw 02 Kelurahan Bangkle Kecamatan Kota Kabupaten Blora , sejak adanya Covid 19 dan program BANSOS untuk Penanggulangan Covid 19 pada bulan April 2020 belum pernah tersentuh bahkan terkesan dilupakan.
Walaupun ada pihak yang sudah berupaya mengusulkan agar Mbah Karsi bisa mendapatkan Bantuan tetapi sampai dengan saat ini Usulan tersebut terkesan diabaikan, terbukti pada hari Selasa 18/8/2020 saat Pembagian Program Bantuan Sosial Jaring Pengaman Sosial (JPS) senilai 200 ribu rupiah di Kantor Kelurahan Bangkle Kecamatan Kota Blora , Mbah Karsi tetap tidak masuk sebagai warga penerima karena belum adanya perubahan nama penerima bansos oleh oknum panitia / petugas.
” Saya tetap tidak menerima mesti sudah diusulkan yang aneh kenapa yang lebih baik ekonominya dari saya bisa menerima setelah diusulkan ", kata Mbah Karsi pada Berita OposisiNews.
Akibat kondisi itu , awak BeritaOposisi coba mendatangi kantor Kelurahan Bangkle dan di temui Perangkat , mengatakan “Nama Mbah karsi Merupakan salah satu warga yang namanya terdaftar ada dalam daftar nama Yang akan diusulkan sebagai Penerima Program Bansos untuk pencairan bulan depan”Jelas Pengakuan Salah satu Perangkat Kelurahan Bangkle.Tetapi kenyataannya setelah diusulkan berulang kali Mbah Karsi tetap belum menerima Bansos tersebut.(DWI/IPUNG)
Pendataan Penerima Bansos Covid19 Disinyalir Syarat Nepotisme
Written By BBG Publizer on Rabu, 19 Agustus 2020 | 11.18
Home
daerah
0 comments:
Posting Komentar