Email : oposisi2015@gmail.com... Pusat : Jl. Hayam Wuruk, No 79, Kota Kediri...Sekretariat : Jl. Trunojoyo, Gg. Mayang, No 1/20, Ngawi, Jawa Timur
Home » » Dampak Dari Covid-19 Harga Kopi Di Kikim Area Turun

Dampak Dari Covid-19 Harga Kopi Di Kikim Area Turun

Written By BBG Publizer on Selasa, 19 Mei 2020 | 16.44

Lahat, OposisiNews.Co.Id- Tanjung Raya  ,Sejumlah petani kopi di wilayah Kecamatan Pseksu mengeluhkan terus anjloknya harga biji kopi ditengah merebaknya wabah Corona dan mendekati lebaran hari raya idul fltri, harga kopi terus menurun mulai dari Rp 20 ribu perkilo saat ini menjadi Rp 17 ribu perkilo gram,Minggu (17/05/20)

Seperti yang dibenarkan Asril (29th) salah satu petani kopi di Kecamatan pseksu , jika harga jual kopi terus mengalami penurunan jelang lebaran tahun ini.

“Kita khususnya petani Kopi kurang tahu  penyebab anjloknya harga komoditi biji kopi dipasaran, mudah-mudahan penurunan harga tidak berada dibawah biaya perawatan dan berlangsung lama serta berharap harga segera kembali stabil” ungkapnya.

Terkiat menurunnya harga biji kopi menjadi permasalahan serius bagi para petani kopi, ada sebagian berinisiatif menyimpan panen hingga harga stabil, banyak pula petani yang tetap menjual dengan harga rendah pada dokai ( pengepul/bandar besar ) kopi .

Bahkan tidak jarang presepsi negatif mesti dialamatkan pada para Dokai bukan tanpa alasan oleh sebagian petani kopi , " Ini hanya permainan broker / Dokai kopi memainkan harga kopi ditengah mewabahnya virus Corona dan jelang idul Fitri , seharusnya pemerintah daerah turun tangan tidak berdiam diri atau membutakan mata dan telinga ", ucap salah satu petani kopi yang enggan namanya dipublikasikan pada awak media OposisiNews.

“Kami dalam posisi terjepit / kalah tidak bisa membiayai kebutuhan hidup apa lagi mau Iebaran kalau tidak menjual biji kopi meski harga murah,” katanya

"Mesti, hasil jual biji kopi untuk menutupi biaya hidup seperti kebutuhan anak sekolah, bayar hutang dan kebutuhan lainnya itupun sebenarnya tidak cukup tetap dilakukan ", imbuhnya.

Lain halnya yang dilakukan oleh Petani Kopi yang secara ekonomi ( finansial ) kuat seperti Pardi yang mengaku bakal menyimpan hasil panen kopi pada saat harga kopi turun sembari  menunggu harga kembali stabil.

“ Jika harus merugi  menjual dengan harga rendah, solusinya menyimpan hasil panen menunggu harga pasaran biji kopi stabil " ucap Pardi. ( Pr )

Reporter.Parlin
Editor.Bambang
Share this article :

0 comments:

OPOSISI NEWS VERSI CETAK

Icon

CHANAL YOUTUBE

OPOSISI RECENT POST

    Oposisi Arsip