Magetan, OposisiNews.co.id - Hasil panen padi ( gabah ) di Kabupaten Magetan cukup rendah . Bahkan bisa dipastikan tiap musim panen raya tiba , para petani khususnya di Kecamatan Barat mesti gundah karena kerap kali harga gabah menjadi obyek permainan para dockek ( bandar besar ) janji pemerintah menjaga dan menjamin kestabilan harga gabah hanya sebatas nyanyian politik.
Muryadi salah satu pemilik sawah yang sedang panen mengatakan " Tengkulak (Tukang nguyang) mereka secara terorganisir dengan sesama tengkulak berpatokan pada harga terendah dalam membeli gabah milik petani dengan alasan dibuat-buat untuk menjatuhkan hasil panen yang sangat menyakitkan telinga petani , untuk hal ini petani tidak mampu berbuat banyak " ucapannya
"Musim panen seperti ini untuk mencapai harga 5000 /kelogram sangat susah bahkan bisa dibilang tidak mungkin karena hampir bahkan bisa dibilang semua tengkulak mematok harga dibawah 4000 ribu/kilo gram", imbuhnya
Hal yang sama disampaikan oleh Suryadi, pekerja(pemanen) ." Benar , tiap musim panen dipastikan petani dan buruh garap mesti galau dan kecewa akibat permainan harga tidak sepadan dengan pengerjaan dan nasib petani yang kian terhimpit , mulai dari proses pemupukan yang mana sering tidak ada persediaan pupuk ( langka ) dipangkasnya subsidi pupuk , Pengairan yang susah tiap musim kemarau dan serangan hama tikus yang membabi buta disejumlah wilayah pertanian bahkan tidak sedikit para petani dan buruh garap harus meregang nyawa tersengat jebakan tikus demi menyelamatkan hasil pertanian ,"kata saryadi
Harapan pemerintah hadir dengan penerapan sistem resi gudang untuk menjaga stabilitas harga gabah dan Bulog hanya nyanyian NINA BOBOK , Pada siapa para petani harus mengeluh , keluh Saryadi ( US )
Reporter. Umar .S
Editor.Bambang PW
TENGKULAK KUASAI SEGMEN HARGA GABAH , PETANI KELUHKAN HARGA YANG MURAH
Written By BBG Publizer on Sabtu, 07 Maret 2020 | 21.38
Home
pertanian
0 comments:
Posting Komentar