![]() |
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung bersama BPCB Jawa timur saat berkunjung ke Pertapan Kedung Biru |
![]() |
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, Ir. Eny Dwi Agustin, M.M, bersama BPCB Jawa timur di dampingi kades Sedayu Gunung saat berkunjung ke Pertapan Kedung Biru |
Kepala Desa Sedayu Gunung, memandu langsung untuk mengenal kan setiap sudut tempat di kawasan Pertapan Kedung Biru, mulai dari gerbang, menuju telaga Kedung Biru, hingga areal pertapan.
"Menurut kepercayaan warga secara turun temurun, tempat ini sebagai tempat bertapanya para ksatria pada jaman kerajaan dahulu. Pernah di jadikan sebagai basis pertahanan pasukan Diponegoro dalam perang gerilya menghadapi penjajah Belanda yang di pimpin oleh Jomenggolo, yang merupakan salah satu Lurah Prajurit (komandan pasukan) pengikut Pangeran Diponegoro," tutur Kades Sedayu Gunung.
Dalam panduannya memasuki kawasan wisata Pertapan Kedung Biru, Kepala Desa Sedayu Gunung, Zaenal Arifin mengatakan, Setelah memasuki gerbang "Lurung Watu", pengunjung langsung dapat menikmati hamparan taman perdu yang berhadapan dengan aliran telaga "Kedung Biru", yang konon air tersebut bertuah membikin awet muda bagi siapa saja yang membasuh mukanya dengan air Kedung Biru dan di lanjutkan ke lokasi Pertapan.
"Sebelum bertapa, para ksatria dan para pelaku spiritual jaman kerajaan dahulu, mensucikan dirinya di Kedung Biru untuk menghilangkan aura negatif pada dirinya," ungkapnya.
![]() |
Plt. KaDispariapora , Ir. Eny Dwi Agustin, M.M, bersama Camat Besuki |
![]() |
Sumber mata air Kedung biru Diantara batu cadas |
Ia menegaskan, pihaknya akan terus mensuport dan memberikan pembinaan serta melakukan langkah konkret yang bisa di tuangkan pada destinasi wisata Pertapan Kedung Biru yang merupakan aset potensial Tulungagung yang luar biasa.
Camat Besuki, Sutrisno, menambahkan, Di wilayah selatan kota Tulungagung, utamanya pada Kecamatan Besuki sudah lebih dulu di kenal dengan wisata pantainya. Untuk itu kita perlu mengangkat destinasi wisata alternatif tambahan untuk di kembangkan.
"Pertapan Kedung Biru sangat luar biasa, di suport oleh semua pihak,termasuk KEDUNG ONDHO yang ada di bawah areal Pertapan yang panjang lorong goanya sekitar 200 meter. Rencananya akan di lakukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut oleh BPCB (Balai Pelestari Cagar Budaya) Jawa timur," ungkapnya.
Senada dengan yang di sampaikan Camat Besuki, Pengelola Museum Kabupaten Tulungagung, Drs.Haryadi, yang juga dari Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa timur menyampaikan, dengan adanya arca peninggalan masa lalu di area Pertapan,akan di lakukan pengkajian dan penelitian lebih lanjut.
"Kami dari Cagar Budaya Tulungagung akan menghubungkan ke BPCB Jawa timur untuk mengkaji,dan meneliti, apakah ini memang benar peninggalan sejarah. Kalau benar-benar ini bagian dari peninggalan sejarah, berarti Pertapan ini masuk kategori Cagar Budaya," tandasnya.
Kepala Desa Sedayu Gunung, Zaenal Arifin berharap, setelah adanya kunjungan dari Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, serta dari Balai Pelestari Cagar Budaya Jawa timur, akan segera ada tindak lanjut untuk keberlangsungan perkembangan wisata Pertapan Kedung Biru.( AP )
Reporter : A. Purnomo.
0 comments:
Posting Komentar