 |
Kades Sambiroto , Yonik bersama staf bidang pengairan PUPR Kab.Ngawi tinjau pelaksanaan Geolistrik |
Ngawi,
OposisiNews .co.id - Musim kemarau panjang pada tahun ini sangat berdampak pada pemenuhan kebutuhan air irigasi
pertanian di Desa Sambiroto bahkan
mengancam gagal panen ‘ PUSO ‘ lahan pertanian padi di Kecamatan Padas , Kabupaten
Ngawi , Jawa Timur .
Pasalnya, Kebutuhan
pengairan lahan pertanian yang biasanya
di suplai dari waduk Pondok di hentikan oleh Das Bengawan Solo untuk menjaga
penurunan air waduk secara drastis yang bakal mengancam keretakan fatal pada
dinding penahan bangunan waduk Pondok. .
Adanya rencana bantuan sumur dalam dari DPUPR dibawah Bidang Pengairan yang diskemakan dianggarkan di APBD-P Kabupaten Ngawi tahun ini ( 2019.red )
atau di APBD 2020 menjadi kabar sukacita petani diwilayah sambiroto dengan
adanya trobosan cerdas pemkab Ngawi melaui dinas PUPR bidang pengairan , semua
tidak lepas dari upaya Kepala Desa Sambiroto,Yonik dalam mengurai permasalah
warganya khusunya petani ditiap musim kemarau tiba.
 |
Rencana lokasi sumur , di selatan jalan utama Ngawi- Caruban di dusun Bala |
“ Jika rencana sumur dalam bisa cepat dan
benar-benar terealisasi masyarakat desa Sambiroto khususnya petani sangat
bersyukur bahkan bisa dikatakan Pemkab Ngawi dianggap berhasil ikut mensukseskan
kebutuhan pakan nasional karena dengan sumur dalam di lahan pertanian desa
minimal 25 hektar tahun tanam / musim tanam kedepan bisa di maksimalkan untuk
ikut mencukupi kebutuhan pakan ( Padi ) secara nasional “ , ujar warto petani
desa Sambiroto pada OposisiNews.
Pantauan OposisiNews , Lahan pertanian warga di desa Sambiroto
kondisinya memprihatinkan , tanah pertanian rekah yang cukup besar dan berdampak
vatal . kanal ( irigasi ) mengalami
pergerakan mengakibatkan bangunan
irigasi sebagian putus .
Yonik ( 50
th ) Kepala Desa Sambiroto mengatakan , “ Kondisi Pertanian desa tiap musim
kemarau memang seperti ini , banyak lahan yang dibiarkan tanpa ditanami karena
petani tidak mau rugi dan berspekulasi semua kendala irigasi tidak ada air
karena selama memasuki musim kemarau irigasi persawahan di selatan jalan hanya
mengharapkan suplai air dari waduk pondok yang berada di utara jalan “.
“ Bahkan
tidak jarang mesti ada pengairan dari waduk pondok sering kali air tidak sampai
ke lahan pertanian di selatan jalan karena di alihkan oleh petani utara jalan untuk
mengairi sawah di utara jalan . Bahkan
tidak jarang memicu terjadinya perselisihan
bahkan mengarah ke adu fisik gara-gara pengairan lahan pertanian . Sebagai
Kepala Desa kadang-kadang saya repot untuk membijaki karena semua itu berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan pakan “, Imbuh Kades.
 |
Hari , Tim Teknis Geolistrik PT Aqua |
Dengan raut
wajah penuh harap , Yonik .Kds Sambiroto mengatakan “ Dilema kebutuhan air
untuk irigasi pertanian sudah saya kordinasikan dengan kabid PUPR Ngawi bidang
Pengairan . Maftuh yang menjajikan bakal membantu merealisasikan Sumur dalam
melalui Dinas dengan syarat , ada sumber air yang memadai berkisar 20-25 liter
/ detik dapat dibuktikan secara ilmiah dengan bukti survei memanfaatkan
Geolistrik , ada akses menuju lokasi
rencana kegiatan sumur dalam , status lahan yang dibangun sumur dalam , luas
lahan pertanian kurang lebih 25 hektar dan sudah masuk di RPJMDesa .Semua
persyaratan itu sudah bisa dipenuhi oleh Kelompok tani / hipa atas nama
pemerintah desa Sambiroto “.
“ Semua
persyaratan itu , hasil Geolistrik , proposal pengajuan sudah kami sampaikan ke
dinas PUPR bidang Pengairan , namun sampai sekarang belum ada kepastian rencana
pengerjaan sumur dalam di sambiroto “, tambahnya .
Pada
OposisiNews di ruang kerjanya , Maftuh menjelaskan , “ Benar Dinas PUPR melaui
Bidang Pengairan akan membantu merealisasikan kebutuhan warga / masyarakat
petani desa Sambiroto dengan pembuatan sumur dalam bertenaga
listrik / diesel tergantung dari kondisi dan permintaan kelompok tani / hipa ,
pembuatan sumur dalam di rencanakan tahun ini ( 2019.red ) melalui anggaran
P-APBD atau mungkin tahun depan ( 2020.red ) “.
“
Pembangunan sumur dalam tidak serta merta bisa langsung terealisasi , dengan
skema E-Kerja semua program yang dibiayai oleh pemerintah harus melalui proses
dan tahapan meskipun persyaratan telah terpenuhi oleh pemohon ( Kelompok
tani/Hipa.red ) “ imbuh Kabid Pengairan PUPR Ngawi.
Kabid
Pengairan PUPR Kab. Ngawi juga menginformasikan “ Untuk program sumur dalam
tidak semua wilayah bisa mengakses khususnya wilayah pertanian yang sudah
terakses oleh Waduk / Bendungan di Utara jalan untuk wilayah Ngawi Timur dan
daerah yang tidak memungkinkan sumber airnya memenuhi aturan yang ditetapkan (
20-25 liter/detik .red ) untuk bisa meng-akses sumur dalam “. ( RED**ADV )