
Dala Sikka juga kini sedang
giat melakukan perluasan wilayah pendampingan terhadap petani dalam mengenal
budidaya tanaman pangan dengan melakukan pendekatan teknologi pengelahan
tanaman pangan guna meningkatkan produksi.
Program tersebut berhasil mendorong Dala Sikka menjadi pelopor budidaya
tanaman pangan.
Gaspar Bao, pada kegiatan
temu lapang bersama para petani di Demontration Plot (Demplot) Jagung Poktan
Deung Delung, Desa Boru, Wulanggitang, Flotim,
mengatakan, ketahanan pangan dalam rumah tangga petani merupakan faktor
penting dalam mewujudkan ketahanan pangan Nasional. Selain itu, Ia mengatakan
faktor keberhasilan suatu budidaya tanaman tergantung pada potensi genetik dari
benih itu sendiri.
"Keunggulan varietas
dan peningkatan hasil dapat kita nikmati bila benih yang ditanam itu bermutu.
Hari kami hadir untuk berbagi ilmu bersama petani sehingga dapat
diimplementasikan guna meningkatkan produksi pertanian. Menjadi Petani itu
gampang-gampang susah, yang terpenting adalah niat untuk mau bekerja",
ujar Gaspar.
Selain itu, Dihadapan para
petani, Gaspar Bao berkomitmen akan melakukan pendekatan yang tekun terhadap
petani dalam hal budidaya tanaman pangan, mulai dari pengolahan lahan,
penanaman, perawatan, panen hingga pemasaran.
Senior Bussines Consultant,
Paskalis Nay yang turut hadir pada kegiatan tersebut, mengatakan PRISMA hadir
untuk menyediakan akses kepada petani dalam menyediakan pasar pengembangan
komoditas pertanian, perlindungan tanaman pangan, serta sebagai solusi pasar
yang berkelanjutan bagi petani.
"Prisma hadir ditengah
petani untuk membantu petani mengurangi hambatan terhadap produktivitas
pertanian dan akses pasar petani", kata Paskalis Nay.
Lebih lanjut, Paskalis
mengatakan kerjasama ini berguna membagi pengetahuan tentang penerapan dan
praktik agronomi terkini, dengan demikian, kata Paskalis, produksi pertanian
menjadi kuat dan mengalami peningkatan.
Gerakan inovasi yang
didongkrak oleh Dala Sikka yang bekerjasama dengan PRISMA ini mendapat
apresiasi dari berbagai kalangan.
Ignasius Padak seorang
petani asal Desa Boru, menilai gerakan ini merupakan sebuah kolaborasi yang
baik antara petani, Dala Sikka maupun pihak PRISMA.
"Dala Sikka dan PRISMA
hadir dengan ilmu-ilmunya yang kami sedang terapkan, akses pasar juga menjadi
mudah buat kami. Semoga program ini menjadi motivasi buat petani", ujar
Ignasius.
Sementara itu, senada
disampaikan Deo Plue, Aparatur Pemerintah Desa Boru, progam ini merupakan ruang yang harus diisi
oleh petani karena merupakan sebuah strategi Pemerintah Indonesia untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.
"Kita berharap program
ini dapat dijalankan secara sungguh-sungguh oleh petani dan meningkatkan kesadaran
petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah ini", katanya.
Hadir pada kegiatan
tersebut, Kepala Penyuluh Pertanian Kecamatan Titehena, Fransiskus Gregorius
serta sejumlah petani Flores Timur.
(*AL-O1)
0 komentar:
Posting Komentar