
Salah satu yang terdampak
dari musim kemarau yang panjang tahun ini di wilayah Bandung adalah Desa Tegal
Sumedang .
Kepala desa Tegal Sumedang .
Drs.Jajang Ma'ruf Nur'aidin saat ditemui oposisinews diruang kerjanya
(Selasa,29/10) mengatakan, " Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam
menyikapi musim kemarau ini, diantaranya menyiapkan pompa - pompa air untuk
menyedot sumber air dari dalam tanah supaya bisa menyirami tanaman dan mengairi
tanah persawahan, mengingat sumber air disungai dan empang sudah tidak
ada." Namun usaha tersebut ternyata masih belum menuai hasil maksimal
karena sumber air dari dalam tanah pun sudah sangat minim.
Kepala desa Tegal Sumedang
menghimbau kepada warganya agar mengantisipasi potensi bahaya kebakaran yang
sering terjadi dimusim kemarau, juga untuk sementara waktu warganya tidak
melakukan aktivitas dibidang pertanian melainkan aktivitas diluar sektor
pertanian demi menjaga kerugian yang diakibatkan gagal panen dan meningkatnya
biaya operasional tanam, sampai musim penghujan tiba.
"Dengan melihat kondisi
iklim seperti ini dimana BMKG telah memprediksikan bahwa curah hujan untuk
wilayah Jawa barat masih rendah sampai dengan Oktober 2019, dan puncak musim
hujan diprediksi pada Januari - Februari 2020, masyarakat diharapkan agar
senantiasa menjaga kesehatan, dan tetap waspada karena pada saat puncak musim
penghujan akan datangnya bencana tahunan ‘ banjir". Pungkas Jajang MN .
(Hrp)
0 comments:
Posting Komentar